Minggu, 25 September 2016

Persiapan Menuju Kehamilan Sehat


Kehamilan merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar pasangan yang baru saja menikah. Memiliki anak akan menambah keceriaan dan kebahagiaan dalam sebuah pernikahan. Tetapi bagaimana dengan yang masih lajang dan belum menikah? Para wanita baru berpikir untuk mempersiapkan kehamilan ketika mereka menikah, padahal sesunggguhnya kehamilan merupakan peristiwa besar, karena kehamilan adalah proses pencetakan generasi baru umat manusia.

Merencanakan kehamilan sebelum menikah adalah lebih baik, sangat dianjurkan bagi Anda untuk mempersiapkannya sedini mungkin agar kehamilan yang sehat dapat berjalan semestinya. Akan ada banyak manfaat yang Anda rasakan seandainya hari ini Anda sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang persiapan kehamilan. Jika Anda telah mempersiapkannya dan menjaga diri baik-baik, maka kelak ketika Anda sudah menikah kemudian melahirkan, bayi yang lahir adalah bayi yang benar-benar sehat.

Kehamilan yang sehat dipengaruhi oleh persiapan prakehamilan. Oleh karena itu, ketika suami istri memutuskan untuk memiliki anak, upaya persiapan menuju terjadinya proses pembuahan sangat penting dilakukan. Persiapan ini sebaiknya dilakukan dan diperkirakan pada 3-6 bulan sebelum proses konsepsi (pembuahan sperma dan sel telur terjadi).

Menurut Dokter Spesialis Kandungan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Dr. Febriansyah Darus, SpOG(K), tidak ada batasan kapan waktu yang tepat bagi seorang wanita untuk mempersiapkan diri. Namun, akan lebih baik bila mempersiapkan itu semua sebelum memutuskan untuk menikah.

"Wanita sudah positif hamil, baru dia mempersiapkan gizi itu dinilai  telat. Biasanya, wanita baru memeriksakan kondisinya ke dokter setelah usia kandungannya 1 bulan," katanya seperti yang dilansir dalam laman health.liputan6.com.

Febriansyah menjelaskan, ketika wanita baru tahu dia positif hamil di usia kandungan yang satu bulan, sama saja wanita itu melewatkan pemenuhan nutrisi di empat minggu pertama usia kandungannya. Padahal, di usia 8 minggu pertama janin membutuhkan asupan nutrisi lengkap demi memenuhi perbentukan organ-organ si jabang bayi. Oleh sebab itu, sebelum kehamilan tejadi alangkah baiknya calon pasangan atau pasangan suami istri itu sendiri mempersiapkannya sedini mungkin. Persiapan kehamilan ini guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan berkualitas yang didambakan.

Pada dasarnya, ada dua hal yang berkaitan dengan persiapan kehamilan, yaitu masalah kesuburan (baik kesuburan istri maupun suami) dan kesehatan calon ibu yang kelak mengandung. Di antara persiapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Pola Hidup Sehat dan Asupan Nutrisi

Untuk menunjang kesuburan, lebih baik Anda mencermati pola hidup sehat dan memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi. Mulailah dengan memenuhi kebutuhan asam folat dan zat besi bagi wanita. Para ahli menyarankan mengonsumsi sekitar 400 mikrogram asam folat setiap harinya. Adapun sumber terbaik dari alam yang menyediakan asam folat adalah kandungan sayuran yang berdaun hijau, sitrus, kuning telur dan kacang kacangan. Dengan cara mencukupi kebutuhan asam folat maka akan membantu dalam perkembangan dan juga metabolisme pada pembuahan. Selain itu asam folat sangat berfungsi dalam membantu ibu hamil dalam mengurangi resiko anak cacat bawaan dan penyakit yang berbahaya lainnya.

Seringkali ibu hamil juga mengalami kelelahan, lesu dan berakibat pada kesehatan yang buruk pada ibu dan janin. Dalam mengantisipasi kondisi tersebut sebaiknya persiapkan kehamilan anda dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan atau multivitamin yang mengandung zat besi akan membantu dalam persiapan kehamilan dan menghindari anemia yang sering kali dikeluhkan oleh ibu hamil.

Selain itu, pilihlah asupan makanan segar, lalu olahlah dengan baik agar zat-zat gizi yang terkandung tidak rusak. Makanan yang dikonsumsi harus bervariasi, dan hindari pula mengonsumsi makanan yang berada dalam kemasan yang disertai zat pengawet. Anda dapat mengurangi makanan yang tidak sehat seperti junkfood yang mengandung kalori dan lemak yang tinggi. kurangi pula mengkonsumsi makanan seperti keripik, minuman bersoda dan makanan tidak sehat lainnya. Sehingga dalam mempersiapkan kehamilan sebaiknya perbanyak mengkonsumsi protein, asam-asam lemak esensial, mineral, dan vitamin. Asupan kalori pun harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh (seimbang).

Mulailah berhenti merokok, karena zat-zat yang terkandung didalamnya, seperti karbon monoksida (CO), sianida, dan nikotin, dapat merusak sperma dan menyebabkan kemandulan. Pada janin, zat-zat dalam rokok juga bisa mengakibatkan janin kekurangan oksigen dan asupan makanan yang bergizi, sehingga mengakibatkan kecacatan. Perokok pasif sama bahayanya dengan perokok aktif oleh karena itu sebaiknya hindarilah pemicunya.

Jauhi pula minuman beralkohol karena bisa merusak kesuburan sel telur. Selain itu, alkohol yang terbawa masuk ke dalam janin melalui aliran darah juga dapat mengakibatkan bayi mengalami keterbelakangan mental.

Tak kalah penting adalah batasi konsumsi kafein yang biasa terdapat pada kopi dan teh, dikarenakan mengandung kafein yang dapat memperburuk kesehatan menjelang persiapan kehamilan. Rekomendasi dari pakar kesehatan bahwa mengawali kehamilan dapat dilakukan dengan batas mengkonsumsi kafein sebanyak 200 miligram, hal ini juga dapat dibatasi sampai kehamilan.

Perhatikan pula berat badan Anda. Menjaga berat badan yang ideal adalah cara terbaik salah satunya dengan makan makanan yang sehat dan juga tidak terlalu gemuk atau kurus. Kekurangan lemak dalam tubuh bisa memperlambat produksi hormon-hormon yang diperlukan untuk ovulasi, termasuk hormon estrogen. Adapun estrogen dan testosteron yang merangsang produksi sperma berasal dari kolesterol. Jadi, sedikit lemak bagus bagi wanita hamil.

Tidak hanya wanita kurus, wanita yang memiliki berat badan berlebih juga sulit hamil. Hal ini dikarenakan sel-sel lemak terlalu banyak menyebabkan kelebihan hormon estrogen , sehingga ovulasi tidak teratur. Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan resiko keguguran.

Adapun yang terakhir dalam menjalankan pola hidup sehat adalah menjaga kebugaran dengan berolahraga serta aktivitas. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah berjalan kaki, jogging, renang, bersepeda, senam atau yoga, dan sebagainya.

Bagi suami, olahraga juga penting dilakukan. Menurut Diana Vaamonde, seorang peneliti dari University of Cordoba, pria yang aktif secara fisik akan memiliki kadar hormon yang lebih baik, dan organ reproduksi lebih sehat saat ia menjalani tes kesehatan yang disebut spermatological.

  • Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mempersiapkan tubuh Anda dan pasangan serta mengetahui ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh yang dapat memperngaruhi proses kehamilan. Beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan diantaranya; pemeriksaan virus rubella (campak jerman), sitomegalovirus, herpes simplex, genitalis, atau varicella zoster, guna menghindari terjadinya kecacatan janin, pemeriksaan hepatitis (A, B dan C) dan virus HIV, penyakit taksoplamosis, penyakit menular seksual, dan sebagainya.

Anda juga perlu memeriksakan golongan darah dan rhesus darah untuk mengantisipasi adanya perbedaan golongan serta rhesus darah dapat mengancam keselamatan janin dalam kandungan. Anda juga perlu mencatat siklus menstruasi, apakah siklusnya sama dan normal? Hal ini bertujuan untuk menentukan umur kehamilan.
  • Tidur yang Berkualitas

Wanita yang mengalami intertilitas memiliki level hormon leptin yang rendah. Level hormon yang mempengaruhi pengaturan rasa lapar dan berat tubuh ini bisa ditingkatkan dengan istirahat cukup. Upayakan tidur selama 7-8 jam setiap hari. berolahraga menjadi salah satu cara agar tidur lebih berkualitas.

  • Bersikap  Teliti Terhadap Obat-obat

Mengonsumsi obat-obatan secara tepat dan benar merupakan hal yang harus diperhatikan untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat. Jangan mengonsumsi obat secara sembarangan agar terhindar dari terjadinya alergi dan keracunan obat. Ibu hamil pun perlu hati-hati dalam mengonsumsi obat, perlu adanya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter maupun bidan.
  • Menjaga Hubungan yang Harmonis

Munculnya stres yang lama akan mempengaruhi proses pembuahan, kehamilan, pertumbuhan janin, serta proses melahirkan dan menyusui. Oleh sebab itu, hindarilah pertengkaran dan jaga keharmonisan hubungan suami istri. Bagi suami, dukungan Anda kepada istri sangat dibutuhkan, baik sebelum kehamilan atau saat kehamilan.

Usahakan untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya, sehingga mentalnya cukup kuat dalam menghadapi proses kehamilan. Membantu istri dalam menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan sekaligus memperhatikan kebutuhan sang istri ketika hamil secara detail akan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman pada dirinya.

  • Mempersiapkan Tabungan

Saat merencanakan kehamilan, pasangan tidak hanya mepersiapkan kondisi fisik dan mental, tetapi juga finansial. Dalam hal ini, Anda perlu memperhitungkan dana yang harus disiapkan selama proses kehamilan hingga persalinan. Persiapan ini penting dilakukan agar menjamin kebutuhan keluarga.

Nah, jika Anda telah melakukan persiapan-persiapan tersebut, kehamilan yang diidam-idamkan bisa dipastikan berjalan baik. Ibu dan janin akan sehat tanpa adanya komplikasi berbagai penyakit, sehingga bayi yang lahir diharapkan akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Refrensi:

http://bidanku.com/7-persiapan-nutrisi-sebelum-kehamilan
Mellyna Huliana. 2001. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa.
Divapress.online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar