Kehamilan
merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar pasangan yang
baru saja menikah. Memiliki anak akan menambah keceriaan dan kebahagiaan dalam
sebuah pernikahan. Tetapi bagaimana dengan yang masih lajang dan belum menikah?
Para wanita baru berpikir untuk mempersiapkan kehamilan ketika mereka
menikah, padahal sesunggguhnya kehamilan merupakan peristiwa besar, karena
kehamilan adalah proses pencetakan generasi baru umat manusia.
Merencanakan
kehamilan sebelum menikah adalah lebih baik, sangat dianjurkan bagi Anda untuk
mempersiapkannya sedini mungkin agar kehamilan yang sehat dapat berjalan
semestinya. Akan ada banyak manfaat yang Anda rasakan seandainya hari ini Anda
sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang persiapan kehamilan. Jika Anda
telah mempersiapkannya dan menjaga diri baik-baik, maka kelak ketika Anda sudah
menikah kemudian melahirkan, bayi yang lahir adalah bayi yang benar-benar
sehat.
Kehamilan
yang sehat dipengaruhi oleh persiapan prakehamilan. Oleh karena itu, ketika
suami istri memutuskan untuk memiliki anak, upaya persiapan menuju terjadinya
proses pembuahan sangat penting dilakukan. Persiapan ini sebaiknya dilakukan
dan diperkirakan pada 3-6 bulan sebelum proses konsepsi (pembuahan sperma dan
sel telur terjadi).
Menurut
Dokter Spesialis Kandungan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot
Soebroto, Dr. Febriansyah Darus, SpOG(K), tidak ada batasan kapan waktu yang
tepat bagi seorang wanita untuk mempersiapkan diri. Namun, akan lebih baik bila
mempersiapkan itu semua sebelum memutuskan untuk menikah.
"Wanita sudah positif hamil, baru dia mempersiapkan gizi itu dinilai telat. Biasanya, wanita baru memeriksakan kondisinya ke dokter setelah usia kandungannya 1 bulan," katanya seperti yang dilansir dalam laman health.liputan6.com.
Febriansyah menjelaskan, ketika
wanita baru tahu dia positif hamil di usia kandungan yang satu bulan, sama saja
wanita itu melewatkan pemenuhan nutrisi di empat minggu pertama usia
kandungannya. Padahal, di usia 8 minggu pertama janin membutuhkan asupan
nutrisi lengkap demi memenuhi perbentukan organ-organ si jabang bayi. Oleh sebab itu, sebelum kehamilan
tejadi alangkah baiknya calon pasangan atau pasangan suami istri itu sendiri
mempersiapkannya sedini mungkin. Persiapan kehamilan ini guna mendukung
terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan berkualitas yang
didambakan.
- Pola Hidup Sehat dan Asupan Nutrisi
Untuk menunjang kesuburan,
lebih baik Anda mencermati pola hidup sehat dan memperhatikan asupan nutrisi
yang dikonsumsi. Mulailah dengan memenuhi kebutuhan asam folat dan zat besi
bagi wanita. Para ahli
menyarankan mengonsumsi sekitar 400 mikrogram asam folat setiap harinya. Adapun
sumber terbaik dari alam yang menyediakan asam folat adalah kandungan sayuran
yang berdaun hijau, sitrus, kuning telur dan kacang kacangan. Dengan cara
mencukupi kebutuhan asam folat maka akan membantu dalam perkembangan dan juga
metabolisme pada pembuahan. Selain itu asam folat sangat berfungsi dalam
membantu ibu hamil dalam mengurangi resiko anak cacat bawaan dan penyakit yang
berbahaya lainnya.
Seringkali ibu
hamil juga mengalami kelelahan, lesu dan berakibat pada kesehatan yang buruk
pada ibu dan janin. Dalam mengantisipasi kondisi tersebut sebaiknya persiapkan
kehamilan anda dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan
atau multivitamin yang mengandung zat besi akan membantu dalam persiapan
kehamilan dan menghindari anemia yang sering kali dikeluhkan oleh ibu hamil.
Selain itu,
pilihlah asupan makanan segar, lalu olahlah dengan baik agar zat-zat gizi yang
terkandung tidak rusak. Makanan yang dikonsumsi harus bervariasi, dan hindari
pula mengonsumsi makanan yang berada dalam kemasan yang disertai zat pengawet.
Anda dapat mengurangi makanan yang tidak sehat seperti junkfood yang mengandung
kalori dan lemak yang tinggi. kurangi pula mengkonsumsi makanan seperti
keripik, minuman bersoda dan makanan tidak sehat lainnya. Sehingga dalam
mempersiapkan kehamilan sebaiknya perbanyak mengkonsumsi protein, asam-asam
lemak esensial, mineral, dan vitamin. Asupan kalori pun harus disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh (seimbang).
Mulailah
berhenti merokok, karena zat-zat yang terkandung didalamnya, seperti karbon
monoksida (CO), sianida, dan nikotin, dapat merusak sperma dan menyebabkan
kemandulan. Pada janin, zat-zat dalam rokok juga bisa mengakibatkan janin
kekurangan oksigen dan asupan makanan yang bergizi, sehingga mengakibatkan
kecacatan. Perokok pasif sama bahayanya dengan perokok aktif oleh karena itu
sebaiknya hindarilah pemicunya.
Jauhi pula
minuman beralkohol karena bisa merusak kesuburan sel telur. Selain itu, alkohol
yang terbawa masuk ke dalam janin melalui aliran darah juga dapat mengakibatkan
bayi mengalami keterbelakangan mental.
Tak kalah
penting adalah batasi konsumsi kafein yang biasa terdapat pada kopi dan teh,
dikarenakan mengandung kafein yang dapat memperburuk kesehatan menjelang
persiapan kehamilan. Rekomendasi dari pakar kesehatan bahwa mengawali kehamilan
dapat dilakukan dengan batas mengkonsumsi kafein sebanyak 200 miligram, hal ini
juga dapat dibatasi sampai kehamilan.
Perhatikan pula
berat badan Anda. Menjaga berat badan yang ideal adalah cara terbaik salah
satunya dengan makan makanan yang sehat dan juga tidak terlalu gemuk atau
kurus. Kekurangan lemak dalam tubuh bisa memperlambat produksi hormon-hormon
yang diperlukan untuk ovulasi, termasuk hormon estrogen. Adapun estrogen dan
testosteron yang merangsang produksi sperma berasal dari kolesterol. Jadi,
sedikit lemak bagus bagi wanita hamil.
Tidak hanya
wanita kurus, wanita yang memiliki berat badan berlebih juga sulit hamil. Hal
ini dikarenakan sel-sel lemak terlalu banyak menyebabkan kelebihan hormon
estrogen , sehingga ovulasi tidak teratur. Selain itu, obesitas juga dapat
meningkatkan resiko keguguran.
Adapun yang
terakhir dalam menjalankan pola hidup sehat adalah menjaga kebugaran dengan
berolahraga serta aktivitas. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah
berjalan kaki, jogging, renang, bersepeda, senam atau yoga, dan sebagainya.
Bagi suami,
olahraga juga penting dilakukan. Menurut Diana Vaamonde, seorang peneliti dari
University of Cordoba, pria yang aktif secara fisik akan memiliki kadar hormon
yang lebih baik, dan organ reproduksi lebih sehat saat ia menjalani tes
kesehatan yang disebut spermatological.
- Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mempersiapkan tubuh Anda dan pasangan serta mengetahui ada
atau tidaknya penyakit di dalam tubuh yang dapat memperngaruhi proses
kehamilan. Beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan diantaranya; pemeriksaan virus
rubella (campak jerman), sitomegalovirus, herpes simplex, genitalis, atau
varicella zoster, guna menghindari terjadinya kecacatan janin, pemeriksaan
hepatitis (A, B dan C) dan virus HIV, penyakit taksoplamosis, penyakit menular
seksual, dan sebagainya.
Anda juga
perlu memeriksakan golongan darah dan rhesus darah untuk mengantisipasi adanya
perbedaan golongan serta rhesus darah dapat mengancam keselamatan janin dalam
kandungan. Anda juga perlu mencatat siklus menstruasi, apakah siklusnya sama
dan normal? Hal ini bertujuan untuk menentukan umur kehamilan.
- Tidur yang Berkualitas
Wanita yang
mengalami intertilitas memiliki level hormon leptin yang rendah. Level hormon
yang mempengaruhi pengaturan rasa lapar dan berat tubuh ini bisa ditingkatkan
dengan istirahat cukup. Upayakan tidur selama 7-8 jam setiap hari. berolahraga
menjadi salah satu cara agar tidur lebih berkualitas.
- Bersikap Teliti Terhadap Obat-obat
Mengonsumsi
obat-obatan secara tepat dan benar merupakan hal yang harus diperhatikan untuk
mempersiapkan kehamilan yang sehat. Jangan mengonsumsi obat secara sembarangan
agar terhindar dari terjadinya alergi dan keracunan obat. Ibu hamil pun perlu
hati-hati dalam mengonsumsi obat, perlu adanya konsultasi terlebih dahulu
dengan dokter maupun bidan.
- Menjaga Hubungan yang Harmonis
Munculnya
stres yang lama akan mempengaruhi proses pembuahan, kehamilan, pertumbuhan
janin, serta proses melahirkan dan menyusui. Oleh sebab itu, hindarilah
pertengkaran dan jaga keharmonisan hubungan suami istri. Bagi suami,
dukungan Anda kepada istri sangat dibutuhkan, baik sebelum kehamilan atau saat
kehamilan.
Usahakan untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya, sehingga mentalnya
cukup kuat dalam menghadapi proses kehamilan. Membantu istri dalam menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan sekaligus memperhatikan kebutuhan sang istri
ketika hamil secara detail akan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman pada
dirinya.
- Mempersiapkan Tabungan
Saat
merencanakan kehamilan, pasangan tidak hanya mepersiapkan kondisi fisik dan
mental, tetapi juga finansial. Dalam hal ini, Anda perlu memperhitungkan dana
yang harus disiapkan selama proses kehamilan hingga persalinan. Persiapan ini
penting dilakukan agar menjamin kebutuhan keluarga.
Nah, jika
Anda telah melakukan persiapan-persiapan tersebut, kehamilan yang
diidam-idamkan bisa dipastikan berjalan baik. Ibu dan janin akan sehat tanpa
adanya komplikasi berbagai penyakit, sehingga bayi yang lahir diharapkan akan
tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Refrensi:
Refrensi:
Mellyna
Huliana. 2001. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa.
Divapress.online.com