Saat sedang iseng mencari informasi di berbagai kolom
artikel, ada salah satu judul tulisan yang membuat saya tertarik untuk membuka
dan membacanya, yaitu tentang genetik kecerdasan ibu ternyata lebih berpengaruh
besar pada sang buah hati dibandingkan dengan ayah. Sesaat saya berpikir “apa
penyebabnya?”. Bahkan ada judul artikel yang dengan berani mengatakan ‘Tidak
Perlu Mencari Suami Pintar, Kecerdasan Anak Turun Dari Ibu’. Masa sih? Yang benar?
Setelah membaca banyak artikel tentang topik tersebut, saya
mendapatkan beberapa informasi menarik seputar topik yang sedang dibahas. Tidak
heran jika seorang aktris ternama tanah air, Dian Sastrowardoyo pernah berkata
dalam sebuah tulisan “Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga,
seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena mereka akan menjadi seorang
ibu. Ibu-ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas”.
Menurut berbagai pakar kesehatan dan psikologis, kecerdasan seorang
anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (genetika) dan faktor
eksternal (lingkungan, nutrisi, stimulasi, aktivitas fisik, dan upaya penjagaan
kesehatan). Meski demikian berbagai penelitian menyebutkan bahwa kecerdasan
seorang anak terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu. Wanita memiliki 2 kromosom X, sedangkan pria
hanya memiliki 1 kromosom X.
Sebagai seorang pria mungkin Anda akan merasa ini tidak
adil, karena pada dasarnya anak terlahir dari proses fertilisasi (pertemuan
antara sperma dan ovum). Namun dalam menentukan tingkat kecerdasan anak secara
genetik adalah melalui mitokondria.
Mitokondria adalah salah satu bagian sel yang memiliki DNA
sendiri. Mitokondria hanya diwariskan oleh sel telur bukan dari sel sperma. Itulah
sebabnya investasi seorang ibu dalam diri anak bisa mencapai 73 persen.
Pernyataan demikian pernah dilontarkan oleh ahli genetika
dari UM C Nijmegen Netherlands, Dr Ben Hamel, tingkat kecerdasan seseorang
terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu. Dimana manusia memiliki 23
pasang kromosom yang terdiri atas 22 pasang kromosom autosom dan sepasang
kromosom seks. Ada 23 kromosom XY. Dengan demikian Ben menyimpulkan bahwa ibu
berpengaruh besar pada kecerdasan anak.
Apakah ini sangat rasional? Jika kita bermain dengan nalar
dan logika, pasalnya seorang anak memang cenderung memiliki kedekatan lebih
dengan ibunya sejak dalam kandungan dan masa menyusui. Ibulah yang memberi nutrisi,
kestabilan emosi, stimulasi, dan faktor psikis lainnya.
Bahkan, sebuah riset yang pernah dilakukan Thomas Bouchard
pada tahun 1979 menunjukan bahwa IQ bukan dipengaruhi oleh asuhan keluarga,
tetapi dari rahim ibu. Bouchard mengumpulkan pasangan-pasangan kembar terpisah
dari seluruh dunia dan menguji kepribadian serta IQ mereka. Hasil yang diluar
dugaan dari penelitian ini adalah kolerasi antara anak-anak adopsi yang
dibesarkan bersama adalah nol. Artinya tidak ada pengaruh asuhan keluarga
terhadap IQ.
Menurut studi lain, pengaruh peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam kandungan terhadap kecerdasan anak tiga kali lebih besar
dibanding apapun yang diperbuat orangtua sesudah bayi lahir. Kesimpulan yang
dilakukan Ridley adalah kira-kira separuh IQ kita didapatkan melalui pewarisan,
dan kurang dari 20% berasal dari asuhan keluarga. Sisanya berasal dari
kandungan, sekolah, dan teman sepergaulan.
Namun demikian, ada artikel yang menceritakan tentang Prof. Dr.
Jalaludin Rahmat, pakar komunikasi dan penulis buku “pskologi komunikas”, yang
menyatakan bahwa faktor genetik atau keturunan bisa dikalahkan oleh faktor
lingkungan dan nutrisi. “Nurture atau lingkungan bisa mengalahkan nature atau
warisan biologis jika otak terus di stimulasi. Jadi bukan lagi tentang siapa
yang cerdas dari ayah atau ibunya, tapi bagaimana asupan gizi dan penciptaan
lingkungan bagi anak-anak agar mereka tumbuh cerdas.
Sebagai seorang wanita muda yang belum menikah saya sangat
bersyukur telah menemukan artikel-artikel yang membahas topik tersebut. Meskipun
banyak orang-orang terdekat saya yang mengatakan saya adalah wanita yang cerdas,
saya merasa itu hanya 5% nya saja. Karena itulah setelah menulis ulang
artikel-artikel yang telah saya baca dan pahami ini, semangat juang saya untuk
terus mengasah dan memperbaiki kualitas diri menjadi lebih terarah.
Sebab jelas
salah satu impian saya adalah mampu melahirkan generasi-generasi berkualitas
bagi alam semesta ini. bukan hanya saya, Anda yang membaca tulisan ini pun
pasti memiliki keinginan yang sama. Oleh sebab itu, marilah kita sama-sama
berbenah diri demi kelangsungan dan keseimbangan dunia yang lebih baik di masa
depan. Mulai lah dari yang termudah terlebih dahulu, yaitu diri kita sendiri.
Semoga bermanfaat...
sumber:
http://sayangianak.com/jika-ingin-mempunyai-anakcerdas-carilah-istri-yang-cerdas-kecerdasa-anak-turun-dar-ibu/
http://m.kompasiana.com/khairunnisamusari/
http://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/pola-asuh-sehat/pola-asuh-nutrisi/kecerdasan-anak-diturunkan-oleh-ibu?/
http://id.theasiaparents.com/dari-mana-datangnya-gen-kecerdasa?/