Sabtu, 07 Januari 2017

Penelitian Membuktikan Kecerdasan Anak Berasal Dari Gen Ibu. Benarkah?


Saat sedang iseng mencari informasi di berbagai kolom artikel, ada salah satu judul tulisan yang membuat saya tertarik untuk membuka dan membacanya, yaitu tentang genetik kecerdasan ibu ternyata lebih berpengaruh besar pada sang buah hati dibandingkan dengan ayah. Sesaat saya berpikir “apa penyebabnya?”. Bahkan ada judul artikel yang dengan berani mengatakan ‘Tidak Perlu Mencari Suami Pintar, Kecerdasan Anak Turun Dari Ibu’. Masa sih? Yang benar?

Setelah membaca banyak artikel tentang topik tersebut, saya mendapatkan beberapa informasi menarik seputar topik yang sedang dibahas. Tidak heran jika seorang aktris ternama tanah air, Dian Sastrowardoyo pernah berkata dalam sebuah tulisan “Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena mereka akan menjadi seorang ibu. Ibu-ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas”.



Menurut berbagai pakar kesehatan dan psikologis, kecerdasan seorang anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (genetika) dan faktor eksternal (lingkungan, nutrisi, stimulasi, aktivitas fisik, dan upaya penjagaan kesehatan). Meski demikian berbagai penelitian menyebutkan bahwa kecerdasan seorang anak terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu.  Wanita memiliki 2 kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki 1 kromosom X.

Sebagai seorang pria mungkin Anda akan merasa ini tidak adil, karena pada dasarnya anak terlahir dari proses fertilisasi (pertemuan antara sperma dan ovum). Namun dalam menentukan tingkat kecerdasan anak secara genetik adalah melalui mitokondria.

Mitokondria adalah salah satu bagian sel yang memiliki DNA sendiri. Mitokondria hanya diwariskan oleh sel telur bukan dari sel sperma. Itulah sebabnya investasi seorang ibu dalam diri anak bisa mencapai 73 persen.

Pernyataan demikian pernah dilontarkan oleh ahli genetika dari UM C Nijmegen Netherlands, Dr Ben Hamel, tingkat kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu. Dimana manusia memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri atas 22 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom seks. Ada 23 kromosom XY. Dengan demikian Ben menyimpulkan bahwa ibu berpengaruh besar pada kecerdasan anak.

Apakah ini sangat rasional? Jika kita bermain dengan nalar dan logika, pasalnya seorang anak memang cenderung memiliki kedekatan lebih dengan ibunya sejak dalam kandungan dan masa menyusui. Ibulah yang memberi nutrisi, kestabilan emosi, stimulasi, dan faktor psikis lainnya.

Bahkan, sebuah riset yang pernah dilakukan Thomas Bouchard pada tahun 1979 menunjukan bahwa IQ bukan dipengaruhi oleh asuhan keluarga, tetapi dari rahim ibu. Bouchard mengumpulkan pasangan-pasangan kembar terpisah dari seluruh dunia dan menguji kepribadian serta IQ mereka. Hasil yang diluar dugaan dari penelitian ini adalah kolerasi antara anak-anak adopsi yang dibesarkan bersama adalah nol. Artinya tidak ada pengaruh asuhan keluarga terhadap IQ.

Menurut studi lain, pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kandungan terhadap kecerdasan anak tiga kali lebih besar dibanding apapun yang diperbuat orangtua sesudah bayi lahir. Kesimpulan yang dilakukan Ridley adalah kira-kira separuh IQ kita didapatkan melalui pewarisan, dan kurang dari 20% berasal dari asuhan keluarga. Sisanya berasal dari kandungan, sekolah, dan teman sepergaulan.



Namun demikian, ada artikel yang menceritakan tentang Prof. Dr. Jalaludin Rahmat, pakar komunikasi dan penulis buku “pskologi komunikas”, yang menyatakan bahwa faktor genetik atau keturunan bisa dikalahkan oleh faktor lingkungan dan nutrisi. “Nurture atau lingkungan bisa mengalahkan nature atau warisan biologis jika otak terus di stimulasi. Jadi bukan lagi tentang siapa yang cerdas dari ayah atau ibunya, tapi bagaimana asupan gizi dan penciptaan lingkungan bagi anak-anak agar mereka tumbuh cerdas.

Sebagai seorang wanita muda yang belum menikah saya sangat bersyukur telah menemukan artikel-artikel yang membahas topik tersebut. Meskipun banyak orang-orang terdekat saya yang mengatakan saya adalah wanita yang cerdas, saya merasa itu hanya 5% nya saja. Karena itulah setelah menulis ulang artikel-artikel yang telah saya baca dan pahami ini, semangat juang saya untuk terus mengasah dan memperbaiki kualitas diri menjadi lebih terarah. 

Sebab jelas salah satu impian saya adalah mampu melahirkan generasi-generasi berkualitas bagi alam semesta ini. bukan hanya saya, Anda yang membaca tulisan ini pun pasti memiliki keinginan yang sama. Oleh sebab itu, marilah kita sama-sama berbenah diri demi kelangsungan dan keseimbangan dunia yang lebih baik di masa depan. Mulai lah dari yang termudah terlebih dahulu, yaitu diri kita sendiri.

Semoga bermanfaat...

sumber:

http://sayangianak.com/jika-ingin-mempunyai-anakcerdas-carilah-istri-yang-cerdas-kecerdasa-anak-turun-dar-ibu/

http://m.kompasiana.com/khairunnisamusari/

http://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/pola-asuh-sehat/pola-asuh-nutrisi/kecerdasan-anak-diturunkan-oleh-ibu?/

http://id.theasiaparents.com/dari-mana-datangnya-gen-kecerdasa?/